Wahana Baru Sindoro Park di Temanggung Mulai Dibanjiri Wisatawan
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Meskipun baru diresmikan dan mulai beroperasi pada April 2019 lalu, namun kawasan eduwisata Sindoro Park yang berada di Desa Rejosari Kecamatan Bansari mulai ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan dalam sebulan salah satu objek wisata di lereng Gunung Sindoro ini mampu mendapatkan keuntungan hingga Rp15 juta per bulan. “Alhamdulilah perkembangan semakin bagus, dari hari ke hari pengunjung selalu bertambah, apalagi saat akhir pekan dan liburan tiba,” terang Kepala Desa Rejosari Teguh Rahayu, kemarin. Sindoro Water Park ini sebagai salah satu objek wisata yang dibangun dengan menggunakan dana desa, pembangunan sendiri dilakukan secara multi years dalam 3-4 tahun. Dimulai dari tahun 2018 lalu senilai Rp500 juta untuk membangan waterpark untuk anak-anak. “Pembangunan kawasan eduwisata diperkirakan menelan dana sekitar Rp5,8 miliar, sehingga harus dilakukan secara multi years dalam 3-4 tahun,” katanya. Pembangunan waterpark mulai Agustus 2018, dan resmi beroperasi mulai April 2019 lalu. Hingga saat ini omzet dari waterpark sudah mencapai rata-rata Rp15 juta per bulan. Dari operasional waterpark sudah menyerap tenaga kerja dari warga sekitar sebanyak 26 orang. Jumlah pengunjung ke kawasan wisata baru ini rata-rata mencapai 900-1.000 orang per bulan. Baca Juga Banyak Tembakau Belum Terbeli, Tim Gugus Tugas Pertembakauan Temanggung Dinilai Belum Berhasil Saat ini waterpark juga dilengkapi flying fox dengan tarif Rp10 ribu per orang. Sedangkan tarif untuk renang mencapai Rp7.000 per orang. Penghasilan lainnya dari tarif parkir sepeda motor Rp2.000 per unit dan parkir mobil Rp5.000 per unit. “Semula ini tanah kas desa yang kurang produktif, tidak begitu subur. Hanya menghasilkan Rp6juta per tahun dari pembayaran sewa lahan. Kami juga memanfaatkan sumber air dari mata air Sedandang yang sangat bagus di Gunung Sindoro untuk mengairi waterpark,” katanya. Pengelolaan waterpark dilakukan oleh BUMDes Rejosari. Sedangkan untuk dana desa tahun 2019 juga dialokasikan untuk membangun area Senorkeling Rp300 juta dan Rp100 juta untuk mendirikan pendopo sebagai lokasi berkumpul warga. Total dana desa yang didapat Rejosari pada 2018 senilai lebih dari Rp600 juta dan tahun 2019 ini senilai sekitar Rp700 juta. Selanjutnya, pada 2020, lanjut Teguh, pihak desa berencana membangun kolam renang untuk orang dewasa dengan anggaran Rp1 miliar dan kolam balita senilai Rp300 juta. Namun pada tahun depan selain dari dana desa, pembangunan kawasan eduwisata akan dibantu Dinas Pariwisata senilai Rp500 juta, dari Provinsi Jateng Rp195 juta. “Harapan kami ke depan Sindoro Water Park ini bisa menjadi salah satu objek wisata unggulan di Temanggung,” harapnya. Sementara itu Slamet salah satu warga Desa Mraggen Kidul Kecamatan Bansari menuturkan, sejak Sindoro Water Park ini mulai beroperasi, tempat tersebut mulai ramai pengunjung, sebagian besar pengunjung adalah siswa-siswi TK sampai SD dan bahkan anak-anak SMA. “Sudah mulai ramai, rata-rata pengunjung anak-anak sekolah, tapi tidak sedikit pengunjung dari daerah lain,” katanya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: